Gerbangopini.com, Pohuwato – Kembali menelan korban, aktivitas Pertambangan Emas Ilegal (PETI) Dengilo di Pohuwato sama sekali tidak pernah tersentuh oleh hukum.
Kali ini PETI di dengilo menelan satu korban jiwa. Informasi yang berhasil di himpun, korban bernama Supriyanto Mohammad sering disapa Oyi, bersama teman – teman lainnya pada saat itu sedang membuat lubang perayaan.
Menurut, Arpan K, sahabat dari korban, mereka secara bergantian menggali lubang perayapan tersebut, namun pada saat pukul 18.00 (11/04/2024) korban berada di dalam lubang dan sementara menggali dan akhirnya terjadi Longsor.
Temannya yang berada di luar berusaha mengalihkan longsoran yang menimpa Oyi (korban) yang pada saat itu berada di dalam lubang yang tertimbun longsor.
“Pada saat saya tiba, ada enam orang kabilasa yang sebelumnya membantu, dan terjadi sekitar 4 kali longsor susulan. Saya pun berusaha membantu tetapi longsor terus terjadi selama 4 kali,â€ÂÂJumat (12/04/2024).
Sementara itu lanjut Arpan, Pada pukul 19:39 WITA, longsor kembali terjadi, dan menimpa Oyi yang masih berada di dalam lubang tambang. Sehingga Oyi semakin tertimbun dan sulit dilakukan evakuasi bersama teman-teman kabilasa yang saat itu di lokasi berjumlah enam orang.
Setelah itu, teman korban berusaha mencari bantuan untuk mengeluarkan korban yang masi berada dalam lubang perayapan. Pukul 21.00 korban berhasil di evakuasi dengan menggunakan Excavator.
“Karena sudah panik, akhirnya kami meminta bantuan alat berat jenis ekskavator untuk menggali tanah yang telah menimbun Oyi, pada akhirnya evakuasi itu berhasil di lakukan, namun Oyie didapati sudah tidak bernyawa,†terangnya.
Diketahui, korban merupakan warga Desa Bendungan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Gorontalo.