Gerbangopini.com, Politik – Dalam debat capres perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari selasa (12/12/2023), calon presiden nomor urut satu (1) Anis Baswedan memberikan closing statement.
Dalam Closing statementnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada di persimpangan jalan, antara tetap menjadi negara hukum atau menjadi negara kekuasaan, (16/12/2023).
Dia Juga menjelaskan, bahwa negara hukum adalah negara di mana kekuasaan dikendalikan oleh hukum. Sementara, negara kekuasaan adalah negara di mana hukum dikendalikan oleh penguasa.
“Bahwasanya kita ini di persimpangan jalan, antara tetap menjadi negara hukum, dimana kekuasaan dikendalikan oleh hukum, atau kita menjadi negara kekuasaan, dimana hukum di atur dan dikendalikan oleh penguasa,” kata Anies.
Anies menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk mengembalikan Indonesia menjadi negara hukum. Ia juga berjanji akan menjunjung tinggi etika dalam pemerintahan.
“Etika di junjung tinggi, ketika terjadi pelanggaran etika, jangan bersembunyi dibalik keputusan hukum. Tugas dari pimpinan tertinggi memberikan contoh, bila ada pelanggaran etika, maka itu adalah mendasar, jika tidak maka kebawah, seluruh rakyat, maka semua akan kompromi, dan praktek orang dalam tadi yang saya sampaikan akan merusak sendi-sendi bernegara kita,” kata Anies.
Anies juga mengajak anak-anak muda untuk memilih pemimpin yang serius dan berkomitmen untuk menjaga demokrasi.
“Bagi anak-anak muda, kita semua menyadari pemilu ini tentang masa depan, anda pemilih masa depan. Saya yakin anda akan memilih yang serius untuk jadi presiden, bukan yang main-main untuk jadi presiden,” kata Anies.
Anies juga berjanji akan menjamin kebebasan berpendapat di Indonesia. Ia mengatakan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak asasi manusia yang harus dilindungi.
“Dan ketika kita berbicara tentang masa depan, maka saya ingin menyampaikan kepada kita semua, kebebasan berpendapat akan dijamin. Kita tidak mengijinkan lagi dimana situasi dimana orang takut. Maka itu saya sampaikan lagi Wakanda No More, Indonesia Forever,” kata Anies. (Redaksi)