KriminalPERISTIWA

Aktivitas PETI di Dulupi: Nyawa Jadi Tumbal, Hukum Terus Bersandiwara

Boalemo – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kini kembali beroperasi di Dulupi, Kabupaten Boalemo tengah menyebabkan satu nyawa melayang. Pasalnya, tanah terus dikoyak yang akhirnya menuntut tumbal. Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Boalemo-Gorontalo (HPMIB-G).

“Seharusnya ini tidak terjadi,” kata Didit Lapa, Ketua HPMIB-G, Kamis (20/3/2025) kemarin.

Berdasarkan kejadian sebelumnya, pada tanggal, 2 Februari 2025. Saat itu, Polda Gorontalo turun menangani persoalan ini. Terdapat penangkapan, penyitaan alat berat, dan janji yang amat besar bahwa tambang ilegal akan diberantas.

“Saat itu, kita semua diminta percaya bahwa ini adalah akhir dari praktik ilegal yang merusak lingkungan dan membahayakan nyawa. Tapi hari ini, buktinya justru sebaliknya tambang masih beroperasi, bahkan lebih leluasa dari sebelumnya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Didit menambahkan bahwa, hal ini telah menjadi tradisi di Kabupaten Boalemo.“Tambang ilegal tak mungkin berdiri sendiri. Ia hidup bukan hanya dari cangkul para pekerja, tapi dari restu yang tak pernah diumumkan. Ada tangan-tangan yang tak terlihat, ada kantong yang terus diisi, ada pertemuan-pertemuan sunyi yang memastikan semuanya tetap berjalan. Hari ini, satu nyawa hilang. Besok? Bisa jadi dua. Lusa? Mungkin lebih. Mau sampai kapan? Sampai kita semua terbiasa dan lelah mendengarnya,” tegas Didit.

Lebih lanjut, Didit mengecam atas aktivitas PETI yang masih beroperasi, untuk segera ditertibkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH), baik pemerintah daerah maupun pihak kepolisian.“Seandainya hukum benar-benar ditegakan, harusnya sudah tidak ada aktivitas pertambangan sejak Februari lalu. Tapi kenyataannya? Tambang tersebut masih beroperasi, dan orang-orang yang seharusnya menutupnya justru berpura-pura tidak melihat,” tambahnya.

“Ada yang bilang ini kelalaian. Ada juga yang bilang ini kebetulan. Tapi kita semua tahu, tambang ilegal tidak berjalan dengan kebetulan ia berjalan dengan izin yang tak tertulis, dengan restu yang tak diumumkan,” tutup Didit.

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts